Materi Edukasi

Jenis dan Prosedur Radioterapi

Panduan lengkap step-by-step prosedur radioterapi eksterna dan brakhiterapi

1

Radiasi Eksterna (Sinar Luar)

External Beam Radiation Therapy

Informasi Penting

Proses radiasi eksterna tidak menimbulkan rasa sakit/nyeri, sama seperti ketika menjalani pemeriksaan rontgen

Diberikan sebagai terapi rawat jalan, kecuali jika pasien membutuhkan rawat inap

Diberikan 1 kali sehari, 5 kali seminggu (Senin hingga Jumat)

Dapat berlangsung selama beberapa minggu (1-7 minggu)

Prosedur Radiasi Eksterna
1
Konsultasi Awal

Pasien akan menjalani konsultasi awal dan pemeriksaan fisik dengan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi (Sp.Onk.Rad) untuk menentukan rencana pengobatan.

Yang Akan Dilakukan:
  • Dokter dapat meminta beberapa pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan pencitraan dan pemeriksaan laboratorium
  • Dokter memaparkan rencana radioterapi, efek samping, nutrisi yang diperlukan, perawatan diri selama radiasi
  • Pasien dapat mengajukan pertanyaan sampai benar-benar memahami proses pengobatan

Jika pasien dalam kondisi hamil, penting untuk mendiskusikan terlebih dahulu dengan Dokter sebelum melanjutkan pengobatan

2
Simulasi

Simulasi adalah proses persiapan yang dilakukan sebelum memulai radioterapi.

Proses Simulasi:
  • Pasien akan menjalani tindakan CT Simulator dengan posisi yang disesuaikan dengan lokasi tumor
  • Akan dibuat alat fiksasi untuk mencegah pergerakan selama penyinaran (masker, cetakan tubuh, atau bantal)
  • Terapis radiasi akan membuat beberapa tanda pada kulit untuk menentukan lokasi penyinaran
  • Memastikan radiasi dapat diberikan secara akurat setiap hari
3
Perencanaan Penyinaran (Planning)

Dokter dan Fisikawan Medis akan merancang rencana radiasi yang efektif dan aman bagi pasien.

Tujuan Perencanaan:
  • Perencanaan dilakukan secara komputerisasi
  • Jaringan tumor mendapat dosis yang optimal
  • Jaringan sehat disekitarnya mendapat dosis minimal untuk mengurangi efek samping
  • Dokter akan meninjau kembali dan menyetujui rencana penyinaran sebelum radioterapi dimulai
4
Verifikasi Posisi

Verifikasi posisi dilakukan sebelum penyinaran pertama.

Tujuan Verifikasi:
  • Memastikan posisi pasien di pesawat penyinaran sama persis dengan posisi saat simulasi
  • Alat fiksasi yang digunakan saat simulasi akan digunakan setiap kali pasien menjalani penyinaran
5
Penyinaran

Durasi penyinaran bervariasi pada setiap pasien tergantung target dan teknik radiasi.

Proses Penyinaran:
  • Setiap sesi penyinaran berkisar antara 10-30 menit
  • Setelah pasien diposisikan dengan benar, terapis akan meninggalkan ruang perawatan dan masuk ke ruang kontrol
  • Radiasi diarahkan ke tubuh pasien dari mesin yang berjarak sekitar satu meter dari tubuh
  • Terapis akan memantau pasien dari layar monitor
  • Ada mikrofon di ruang perawatan sehingga pasien dapat berbicara dengan terapis
  • Mesin dapat dihentikan kapan saja jika pasien merasa tidak nyaman
6
Konsultasi dan Pemeriksaan Laboratorium Rutin

Selama penyinaran pasien akan menjalani konsultasi rutin dengan Dokter.

Jadwal Konsultasi:
  • Konsultasi rutin satu kali seminggu
  • Pasien dapat berkonsultasi diluar jadwal rutin jika terdapat keluhan tertentu
  • Dokter akan memantau respon terapi, efek samping dan memberikan pengobatan sesuai keluhan
  • Dokter dapat membuat perubahan jadwal atau rencana perawatan tergantung respons terapi
Pemeriksaan Darah:
  • Pemeriksaan darah rutin 1 kali seminggu (setiap 5 kali penyinaran)
  • Jika ditemukan tanda anemia/kurang darah, pasien dapat menjalani transfusi darah
  • Kadar hemoglobin untuk menjalani radioterapi minimal 10 g/dL
7
Konsultasi Lanjutan (Follow Up)

Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian penyinaran, Anda akan menjalani konsultasi lanjutan.

Tujuan Follow Up:
  • Mengevaluasi respon terapi dan efek samping
  • Jadwal: per bulan, per tiga bulan, per enam bulan atau per tahun sesuai arahan Dokter
  • Biasanya dilakukan pemeriksaan pencitraan (CT Scan, MRI, dll)
  • Menelusuri kemungkinan penyebaran tumor ke bagian tubuh lain
2

Brakhiterapi (Sinar Dalam)

Internal Radiation Therapy

Informasi Penting

Brakhiterapi adalah tindakan radioterapi dengan cara menempatkan sumber radiasi ke jaringan tumor

Biasanya pasien memerlukan pembiusan sebelum tindakan dimulai

Prosedur Brakhiterapi (Step-by-Step)
Ilustrasi

Gunakan tampilan step-by-step dengan ilustrasi visual untuk setiap tahap prosedur brakhiterapi

Deskripsi Pendek

Berikut adalah tahapan lengkap prosedur brakhiterapi yang akan dilalui pasien:

1
Pemeriksaan Laboratorium dan Rontgen Dada

Pada tahap awal pasien akan menjalani pemeriksaan laboratorium dan rontgen dada sebagai persiapan tindakan

2
Konsultasi ke Bagian Penyakit Dalam

Pasien dikonsulkan ke Bagian Penyakit Dalam untuk toleransi tindakan (memastikan kondisi pasien siap untuk tindakan)

3
Evaluasi Kondisi Medis

Jika terdapat kondisi medis tertentu, pasien akan mendapatkan pengobatan terlebih dahulu. Jika kondisi pasien dinyatakan baik, pasien dapat direkomendasikan untuk melanjutkan tindakan

4
Pembiusan

Sebelum tindakan brakhiterapi dimulai, pasien akan dibius terlebih dahulu. Pasien dapat diberikan bius umum atau bius spinal sesuai lokasi kanker dan kondisi klinis pasien

5
Pemasangan Aplikator

Dokter Onkologi Radiasi akan memasang alat/aplikator pada tumor untuk memastikan sumber radiasi tepat pada target

6
Pengambilan Gambar

Setelah aplikator terpasang, dilakukan pengambilan gambar dengan alat CT Scan atau C-Arm untuk memastikan posisi yang tepat

7
Perencanaan Dosis Radiasi

Dilakukan perencanaan dosis radiasi oleh Dokter dan Fisikawan Medis untuk mendapatkan dosis yang optimal dan aman

8
Penyinaran Brakhiterapi

Setelah didapatkan perencanaan dosis yang optimal, pasien akan menjalani penyinaran brakhiterapi

9
Pelepasan Aplikator

Setelah penyinaran selesai, aplikator dilepas dari tubuh pasien

10
Observasi Pasca Tindakan

Selanjutnya pasien akan menjalani observasi pasca tindakan untuk memantau kondisi dan pemulihan pasien

Catatan Penting

Setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda. Prosedur dan durasi radioterapi akan disesuaikan dengan jenis kanker, stadium, dan kondisi kesehatan pasien. Selalu berkonsultasi dengan tim medis untuk mendapatkan informasi yang tepat.